Stasiun Solo Balapan (kode: SLO, +93 m) adalah stasiun induk
di kota Surakarta ,
tepatnya di wilayah Kelurahan Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta . Nama
"Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara
komplek setasiun. Stasiun ini terletak di jalur kereta api yang menghubungkan
Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang dan Stasiun Solo Balapan
merupakan stasiun kereta api terbesar di kota Surakarta dan Jawa Tengah.
Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh jaringan kereta api
masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya
1873) dan merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (setelah Stasiun Semarang
Tawang). Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Mangkunagara IV, dan
merupakan stasiun untuk wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran. Stasiun besar di
Solo untuk wilayah Kasunanan adalah Stasiun Solo Jebres. Pembangunannya
dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran
Indisch.
Setasiun Solo Balapan memiliki dua emplasemen, utara dan
selatan. Emplasemen selatan memiliki lima
jalur sedangkan emplasemen utara memiliki tujuh jalur. Emplasemen selatan
umumnya dipakai untuk pelayanan kereta api penumpang, sementara emplasemen
utara lebih diperuntukkan untuk pelayanan kereta api barang dan pemberangkatan
kereta api Senja Utama Solo dan Lodaya. Ke arah timur, terdapat dua jurusan,
rel arah ke utara menuju ke Semarang , rel ke
timur menuju Surabaya .
Emplasemen utara memiliki fasilitas penurunan angkutan semen.
Di sisi timur setasiun terdapat segitiga pembalik (wye) yang
memungkinkan rangkaian kereta api berbalik arah seluruhnya dengan menggunakan
prinsip langsir. Sisi-sisi segitiga pembalik ini juga memungkinkan kereta api
dari timur (dari setasiun Solo Jebres) untuk langsung ke utara / ke Semarang tanpa lewat
setasiun Solo Balapan dan sebaliknya. Di dekat segitiga pembalik ini terdapat
Depo BBM Pertamina, yang rel masuknya juga dari salah satu sisi segitiga
pembalik ini.
Di sisi barat setasiun terdapat kompleks depo lokomotif dan kereta
Sumber, Wikipedia